Nama : Rizzky Yanuar Setiyawan
NPM : 20207971
Kelas : 4EB06
sumber : www.google.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia seperti sekarang ini, investasi dan pendanaan pembiayaan di warnai oleh implikasi-implikasi internasional. Saat ini akuntansi telah berkembang pada tahap kedewasaan menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global. Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan bisnis dan keuangan, menunjukan bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis atau internasional melakukan fungsi jasa.
Akuntansi internasional memiliki peranan yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan di negara lain.
Saat ini akuntansi beroperasi antara lain dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal baik domestik maupun internasional. Akuntansi telah meluas kedalam area konsultasi manajemen dan melibatkan lebih besar porsi teknologi dalam sistem dan prosedurnya.
Akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC yang beroperasi di berbagai negara di bidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis.
B. Tujuan Akuntansi Internasional
Tujuannya adalah untukmendapatkan satu standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi secara internasional.
C. Fungsi Akuntansi Internasional
Fungsi akuntansi internasional sebagai alat untuk menyajikan informasi khususnya yang bersifat keuangan dalam kaitannya dengan kegiatan sosial ekonomi dalam suatu komunitas masyarakat tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Akuntansi Internasional
Akuntansi dimulai dengan sistem pembukaan berpasangan(double ebtry bookeping) di italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi internasional dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (1447).
Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengarh di Jepang, Swedia, dan Rusia.
B. Akuntansi Internasional Secara Global
Faktor lain yang menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja suatu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adlah sesuatu yang baru.
Dalam kegiatan bisnis, perlu adanya mengharmonisasikan standar akuntansi di berbagai negara. Harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memilki arti sebuah perubahan atas berbagai sudut pandang yang berbeda.
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi,antara lain :
1. Bagi banyak negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang memadai. Standaryang diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi biaya penyiapan untuk negara-negara tersebut melainkan juga memungkinkan mereka untuk dengan seketika menjadibagian dari arus utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional.
2. Internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia danmeningkatnya saling ketergantungan dari negara-negara di dalam kaitannnya denganperdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang utama dari adanyasuatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku secara internasional.
3. Adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperolah modal dariluar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba di tahan untuk mendanai proyek-proyek danpinjaman-pinjaman luar negri yang tersedia, telah meningkatkan kebutuhan akan harmonisasiakuntansi.
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi internasional untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya hanya sifatnya kita baru harmonisasi. Ke depan nanti, kita harus melakukan perubahan besar-besaran atas standar internasional itu.
BAB III
KESIMPULAN
Akuntansi saat ini menyediakan informasi bagi pasar modal baik domestik maupun internasional. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis.
Konsep dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang lingkupnya. Konsep ini mengarahkan akuntansi internasioanal menuju formulasi dan studi atas satukumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara universal. Tujuannya adalah untukmendapatkan satu standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi secara internasional
Harmonisasi menunjukan derajat koordinasi , salah satu faktor yang mendasari akuntansi internasional adalah adanya peningkatan dari berbagai perusahaan multinasional
Minggu, 27 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)