Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen laba Perusahaan Perbankan
Afrida Putritama
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dr. Rahmawati, M.Si, Ak.
Universitas Sebelas Maret Surakarta
1. Pendahuluan
Penelitian ini menguji pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada kurun waktu 2001-2006 dan merupakan studi empiris. Penelitian ini mengetahui perbedaan akrual diskresioner sebagai instrument manajemen laba di Kantor Akuntan Publik (KAP) besar dan KAP kecil. Penelitian ini merupakan penelitian pool sebab memfokuskan pada suatu peristiwa yaitu manajemen laba dalam rentang waktu 2001-2006 . Motivasi penelitian ini adalah adanya ketidakonsistenan hasil yang diperoleh dari penelitian – penelitian sebelumnya. Hasil penelitian Choi dan Paek (1998), santi Kristiningrum (2007), menemukan uji kualitas bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kualitas Audit dan KAP.
Standard akuntansi yang di tetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengijinkan pihak manajemen untuk mengambil suatu kebijakan dalam mengaplikasikan metode akuntansi guna menyampaikan informasi mengenai kinerja perusahaan kepada pihak ekstern. Pemberian fleksibilatas bagi manajemen untuk memilih salah satu dari kebijakan akuntansi membuka peluang adanya perilaku dan kontrak efisien. Manajer dapat memilih kebijakan akuntansi yang dapat memaksimalkan expected utility atau nilai pasar perusahaan.
Saat ini Indonesia ada kecenderungan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik disebabkan adanya kasus-kasus seperti kasus Bank Dunia tahun 1990. Golden Key, Kanindoteks, Bank Bapindo tahun 1994. Meskipun profesi akuntan publik dengan kliennya guna mencapai tujuan yang dapat menguntungkan pihak manajemen klien.
Dalam dunia audit terdapat tiga pihak kunci yaitu ; perusahaan audit (service provider), direksi perusahaan (pembeli) dan pemegang saham (penerima pelayanan). Pihak direksi perusahaan tidak memilki tanggung jawab langsung terhadap kesalahan kinerja audit, dan dalam lingkungan tertentu justru mendapatkan keuntungan ketika auditor gagal mendeteksi kesalahan direksi perusahaan.
Apabila lingkungan ekonomi dan lingkup institusional tidak mengharuskan pelayanan audit berkualitas tinggi, mungkin auditor tidak akan membatasi perilaku opurtunistik pihak manajemen. Justru auditor yang akan berperilaku oppurtunitis untuk mendapkan banyak klien.
2. Tinjauan Literatur
Kualitas audit telah diproksikan dengan banyak variabel ; audit fee, auditor hours, tingkat litigasi.
KAP Big six memasang tarif yang lebih tinggi, menghabiskan lebih banyak waktu pada pekerjaan audit dan mengalami permasalahan hukum yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan KAP non big six , yang mengindenkasikan bahwa KAP big six menyediakan audit lebih banyak berkualitas dibandingkan Non Big six ( DeAngelo, 1981).
De Angelo menemukan adanya hubungan antara kualitas audit dan ukuran KAP. Auditor big 6 menganggap akan menyediakan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan dengan non big 6 setiap big 6 banyak berinfestasi kepada reputasi pengalaman dan termotivasi untuk mempertahankan return dari investasinya tersebut.
3. Metode Penelitain
Data dan pemilihan sampel
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laoran keuangan perbankan tahunan yang ditentukan perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan auditan dan Indonesia Capital market.
4. Analisis Data
Statistik Deskripstif
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari publikasi keuangan audit yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah dipaparkan sebelumya.
Pengujian Asumsi Klasik
Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan one sample Kolmogorof Smimof dengan menggunakan kriteria pengujian satu arah. Kriteria yang harus dipenuhi untuk memenuhi asumsi ini adalah jika signifikansi hitung lebih besar dari 0,05 maka data yang dinyatakan berdistribusi normal.
Uji Multikeonaliritas
Jika terdapat hubungan linier antar variabel independent yang dilibatkan dalam model gejala multikeonaliritas dapat diuji dengan model analisis menggunakan Variance Inflating.
5. Penutup
Simpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba, tidak dapat diterima karena berdasarkan hasil pengolahan data variabel KA tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba secara individual.
Penelitian Santi Kristiningrum (2007) menemukan bahwa kualitas audit berpengaruh secara bersama-sama terhadap manajemen laba namun secara parsial tidak berpengaruh.
Penelitian ini memilki keterbatasan sebagai berikut :
1. penelitian ini tidak menganalisis pengaruh motivasi manajemen laba yang lain.
2. sampel yang digunakan hanya industri perbankan yang telah daftar di Bursa Efek Jakarta saja.
Berikut ini beberapa saran untuk penelitian berikutnya :
1. Menganalisis pengaruh manajemen laba yang lain.
2. tidak hanya menggunakan sampel perbankan saja yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
3. Memasukan variabel kinerja ke dalam saham model.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar