Minggu, 25 April 2010

Analisis perubahan market value dan laba persaham terhadap perubahan holding period saham

Analisis perubahan market value dan laba persaham terhadap perubahan holding period saham

Agus Riyanto
Alumni fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogjakarta

Y.B Sigit Hutomo
Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogjakarta

Abstraksi

Bertujuan untuk studi ini adalah untuk memeriksa dua variabel, nilai pasar dalam laba per saham, yang mempengaruhi panjang jangka waktu investasi yang memegang saham.berdasarkan teori hipotesis durasi berbasis dikembangkan dan diuji apakah perubahan nilai pasar dan laba per saham dapat mempengaruhi perubahan periode memegang saham.sebelumnya studi empiris menunjukkan bahwa adalah volatilitas saham, transaksi pantai dan indikator mendasar mempengaruhi jangka waktu memegang saham.

1. Pendahuluan

Dalam berinvestasi , waktu, periode memegang saham dapat menjadi keputusan strategi bagi para investor. Dasar pertimbangan investor untuk memegang saham, selain perbedaan harga jual dan harga beli saham adalah apakah indikator fundamental perusahaan akan mendorong perbaikan imbal hasil yang diharapkan. Hasil penelitian Natalia (2004), dengan memodifikasi sedikit variabel yang diteliti, menemukan bahwa perubahan market value berpengaruh positif terhadap perubahan holding period. Hal ini mengidentifikasikan bahwa ukuran market value maupun perubahan market value berpengaruh signifikan terhadap lama waktu investor bersedia memegang sahamnya.
Disisi lain kemampuan perusahaan dalam mengahsilakn laba per saham (LPS) merupakan salah satu indikator fundamental suatu perusahaan yang sering kali menjadi dasar dalam pengambilan keputusan investasi saham. LPS merupakan besarnya bagian laba untuk suatu periode untuk suatu lembar saham yang beredar dalam periode tersebut. LPS ini mencerminkan hak investor atas laba bersih untuk setiap lembar. Dalam teori yang mengungkapkan juga memungkinkan untuk memperhitungkan dimensi waktu dalam keputusan jual beli saham yang relatif baru dalam konteks erdagangan saham di Indonesia.

2. Tinjauan Literatur dan Pengembangan Hipotesis

Motivasi investor menginvestasikan modalnya ke dalam bentuk saham yang ada yang berorientasi jangka panjang dan pendek. Investor jangka panjang pada umumnya mengharapkan keuntungan dari pembagian deviden dan peningkatan nilai saham suatu perusahaan selama jangka waktu tertentu. Investor tersebut akan menanam saham yang dimilkinya dalam jangka waktu lama apabila kinerja keuangan perusahaan masih mampu memberikan imbal hasil (return) yang lebih baik dimasa mendatang. Sedangkan investor jangka pendek mengaharapkan keuntungan dari capital gain ( Darmadji, 2001 ). Bagi investor berorientasi jangka pendek, menentukan lamanya kepemikiran saham, merupakan hal yang sangat penting agar dapat memaksimalkan keuntungan yang didapat.
Salah satu faktor yang apat mempengaruhi keputusan investor untuk memperpanjang atau memperpendek lamanya pemikiran saham adalah market value. Nilai pasar adalah harga yang terjadi dipasar satt bursa pada saat tertentu ditentukan oleh pasar ( Hartono, 2003 ).

3. Metode Penelitian

Analisi data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linier berganda dengan variabel perubahan market dan perubahan LPS sebagai variabel independent.. model regresi yang digunakan adalah :

Y = a + β1X1 + β2X2 + e
Y = nilai Y prediksi (perubahan holding period)
X1 = variabel independent 1 (perubahan market value)
X2 = variabel independent 2 (perubahan laba per saham)

Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis , yaitu menguji fenomena pengaruh perubahan nilai pasar dan perubahan LPS terhadap perubahan lama kepemilkian saham.

4. Kesimpulan

Perubahan market value dan perubahan laba per saham berpengaruh positif secara signifikan terhadap variabel perubahan holding period. Ini menunjukan bahwa investor dalam menetapkan lama memegang saham bersifat rasional, yaitu perhitungan kemungkinan memperoleh imbal hasil. Lama memperoleh imbal hasil yang lebih baik pula.
Namun dalam penelitian ini ada beberapa kelemahan antara lain, pertama tidak membedakan jenis pemegang saham apakah investor asing atau investor domestik. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya perlu mempertimbangkan karakteristik investornya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar